Sabtu, 26 Desember 2015

Kekeliruan Penggunaan Sor Singgih Basa Bali

Kekeliruan penggunaan sor singgih basa Bali
1. Kata: melihat-ninggalin-ngantenang-nyingakin
     Masyarakat Bali sering sekali menggunakan kata nyingakin dalam berbicara kepada sesama...dengan harapan halus dalam penggunaan, padahal sesungguhnya mereka meninggikan diri sendiri disebabkan kata nyingakin merupakan basa alus singgih yang pemakaiannya diperuntukan pada wangsa yang lebih tinggi seperti golongan brahma ( Ida Bagus) dan golongan ksatria (Anak Agung). Maka dari itu semestinya memakai kata ngantenang ketika berbicara dengan wangsa yang lebih tinggi karena kata tersebut termasuk kedalam basa alus sor sehingga ada tingkatan yang benar dalam penggunaan sor singgih basa Bali.
2. Kata: mendengar-ningehang-miragi-mireng
     Begitu juga halnya dengan kata mireng yang sering sekali diucapkan oleh masyarakat Bali ketika berbicara dengan teman maupun orang tua, padahal semestinya kata miragi lebih tepat di gunakan ketika berhadapan atau berbicara terhadap wangsa yang lebih tinggi, tetapi kenyataannya yang paling fatal adalah kata tersebut di gunakan pada sesama wangsa bawah. Padahal sudah jelas kata ningehang, miragi dan mireng memiliki fungsi yang berbeda. Seperti contoh: kata ningehang di gunakan terhadap sesama umur, wangsa, pendidikan atau sering disebut dengan bahasa andap (basa sehari-hari), kata miragi digunakan untuk diri sendiri ketika berhadap atau berbicara dengan wangsa yang lebih tinggi sedangkan kata mireng diperuntukan kepada wangsa yang lebih tinggi. Seperti contoh:
Titiang durung miragi, ratu peranda sampun mirengang.
   Dan masih banyak contoh yang lainnya. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar